Senin, 29 Oktober 2018

Kendala yang Dialami Mahasiswa Saat Mengikuti Les Matematika Dasar

Belajar sesuatu yang baru menjadi kewajiban setiap mahasiswa. Terutama memelajari materi kuliah baru di tiap semesternya. Namun belajar memang prosesnya tidak semudah itu. Karena itulah hadir les mahasiswa, Mata Kuliah Matematika Dasar, Silabus Kalkulus Dasar yang menawarkan jasanya.



Les memang bisa sangat membantu proses belajar Anda. Akan tetapi sama halnya dengan belajar di kelas perkuliahan. Belajar ketika les juga bisa memberikan tantangan tersendiri. Bila tidak disikapi dengan bijak bisa jadi hal tersebut menjadi kendala. Berikut beberapa hal yang biasa menjadi kendala saat mengikuti les.
Hal-Hal yang Sering Menjadi Kendala Murid Saat Les Mahasiswa
Berasumsi Bahwa Belajar Itu Sulit
Setiap murid pasti pernah menunda mengerjakan tugas. Yang mana tugas itu nampak ‘tidak penting untuk kehidupan di masa depan.’ Contoh sederhana menunda menyelesaikan tugas matematika karena merasa tidak ada manfaatnya juga. Padahal harus kerja keras menyelesaikannya.
Jika begini walau Anda mengikuti les bisa jadi tetap tidak efektif. Karena kebiasaan menunda tersebut. Jadi meski sudah les Anda tetap menunda belajar materi yang sudah diajarkan. Akhirnya tetap saja ketinggalan materinya.
Sering Kurang Tidur Setiap Malam
Murid atau mahasiswa yang tidur hanya 4-6 jam setiap malam akan mengalami penurunan kinerja mental yang berfungsi untuk belajar. Kinerja mental yang menurun tersebut adalah motivasi dan kewaspadaan. Tentu ini sangat memengaruhi kegiatan les mahasiswa, Mata Kuliah Matematika Dasar, Silabus Kalkulus Dasar yang Anda ikuti.
Padahal motivasi membuat Anda tetap semangat. Sementara kewaspadaan menjaga konsentrasi Anda. Jadi hati-hati, nih, buat yang suka begadang. Jika Anda mengalami kurang tidur maka akan sulit konsentrasi dalam jangka waktu yang lama.
Menjadwalkan Les di Waktu yang Tidak Tepat
Setiap orang memiliki daya konsentrasi yang berbeda-beda. Dan jam efektif untuk belajar yang berbeda pula. Karena kemampuan otak tiap orang juga tidak sama. Saat mengikuti les untuk mahasiswa mungkin saja Anda keliru menentukan waktunya.
Jadi semisal Anda yakin les malam hari akan lebih efektif seperti yang dilakukan teman-teman. Padahal daya konsentrasi Anda lebih segar saat sore sebelum hari gelap. Selain itu lamanya waktu les juga bisa memengaruhi daya konsentrasi Anda. Jadi sesuaikanlah dengan kemampuan Anda.


Hilang Motivasi Atau Tidak Lagi Fokus
Pasti sering Anda hanya duduk saja, dan menunggu hingga motivasi itu datang. Supaya bisa menyelesaikan tugas yang besok pagi harus sudah dikumpulkan. Ini juga bisa terjadi saat les. Mungkin Anda duduk di sana bersama guru les. Namun entah pikiran melayang ke mana. Dan motivasi serta fokus hilang begitu saja.
Tahukah Anda? Jangan mengandalkan motivasi karena ia selalu datang dan pergi. Sudah yang penting itu selesai daripada harus sempurna. Tanamkan di pikiran bahwa yang terpenting Anda selesai belajar dan menguasai materi lesnya.
Begitulah kendala-kendala yang bisa menghampiri Anda saat les. Namun tenang saja kalau guru lesnya seru dan materinya asyik Anda tidak akan bosan. Nah, bila membutuhkan les mahasiswa, Mata Kuliah Matematika Dasar, Silabus Kalkulus Dasar silahkan menggunakan jasa kami. Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya tentang biaya dan informasi lainnya.
Matematika DASAR ITB FPMIPA
0.1 Bilangan Real, Estimasi dan Logika
0.2 Pertaksamaan dan Nilai Mutlak

0.3-0.4 Sistem Koordinat Cartesius dan Grafik Persamaan
0.5 Fungsi dan Grafiknya

1.1 Pengantar Limit
1.2 Limit Fungsi
1.3 Teorema-Teorema Limit
1.4 Limit Fungsi Trigonometri
1.5 Limit di Tak Hingga
1.6 Kekontinuan
2.1 Dua Masalah Satu Tema

2.2 Turunan
2.3 Aturan Turunan
2.4 Turunan Fungsi Trigonometri

2.5 Aturan Rantai
2.6 Notasi Leibniz & Turunan Tingkat Tinggi
2.7 Turunan Implisit

2.8 Laju yang berkaitan
2.9 Diferensial dan Hampiran
3.1 Maksimum dan Minimum
3.2 Kemotonan dan Kecekungan
3.3 Maksimum dan Minimum Lokal
3.4 Masalah Maksimum dan Minimum
Sumber data dari https://fmipa.itb.ac.id/matematika/

Minggu, 28 Oktober 2018

Les mahasiswa, Mata Kuliah Statistik Dasar, Silabus Statistik Dasar Secara Privat

Materi kuliah memang kadang sulit. Sehingga muncullah berbagai les mahasiswa, Mata Kuliah Statistik Dasar, Silabus Statistik Dasar untuk membantu proses pembelajaran. Selain itu bagi mahasiswa yang sibuk dengan aktivitas kampus atau kuliah sambil kerja, bisa jadi membutuhkan bantuan untuk bisa mengikuti mata kuliah.
Metode yang paling populer adalah mengikuti les secara privat. Les privat sering dipilih karena dapat memberikan materi secara lebih intens. Karena hanya ada seorang guru dan seorang murid. Namun secara keseluruhan les privat memiliki berbagai kelebihan dan juga kekurangan.




Kelebihan Mengikuti Les Privat untuk Mahasiswa
Belajar Lebih Cepat
Dengan mengikuti pelajaran privat umumnya seseorang akan belajar dengan lebih cepat. Selain itu les privat juga membantu dalam menurunkan biaya proses pembelajaran secara keseluruhan.
Pelajaran Terasa Lebih Mudah
Karena les mengajarkan materi penyesuaian dengan murid maka terasa lebih mudah mempelajarinya. Jika di kelas kadang lebih banyak mengandalkan buku sehingga berdasarkan pada teori. Namun guru les mahasiswa, Mata Kuliah Statistik Dasar, Silabus Statistik Dasar privat bisa dengan fleksibel menyesuaikan cara pengajarannya dengan murid.
Lebih Konsentrasi Saat Belajar
Tidak seperti di kelas yang ramai dipenuhi murid. Ada lebih banyak distraksi juga. Les privat membuat lebih mudah konsentrasi karena ada satu orang murid saja. Baik guru dan murid pun bisa lebih berkonsentrasi kepada tujuan belajar murid.
Lebih Efektif dan Efisien
Mengikuti les privat berarti Anda membayar sesuai dengan materi yang dipelajari. Selain lebih hemat biaya karena bebas memilih materi Anda juga tidak ribet datang ke tempat les. Guru les bisa datang ke rumah. Atau jika bosan boleh janjian les di tempat tertentu.
Kekurangan Les Privat untuk Mahasiswa
Fokus Menurun di Tengah Jalan
Jika di kelas mungkin tidak akan terasa. Ketika fokus mulai menurun bisa diselingi sambil bercanda dengan teman. Dan rasanya lebih semangat karena banyak temannya. Les privat memang lebih efektif. Namun saat di tengah jalan fokus menurun bisa menjadi kendala jika tidak diatasi.
Biayanya Bisa Jadi Lebih Mahal
Memang Anda dapat menyesuaikan dengan materi kuliah yang ingin dipelajari. Namun bisa jadi les privat lebih mahal biayanya. Tergantung dengan kualitas serta ketentuan tempat les juga. Jadi sebelum mengambil les privat pertimbangkan dulu budget-nya.
Kepribadian Guru dan Murid Bertentangan
Jika kepribadian guru les dengan muridnya tidak cocok maka pembelajaran akan sulit dilakukan. Karena itu untuk mendapatkan guru les haruslah pandai-pandai memilih. Guru yang tepat akan membantu Anda lebih cepat belajar. Namun jika tidak tepat bisa jadi justru membuat kesulitan belajar.
Demikianlah berbagai kelebihan dan kekurangan les privat. Sebelum mengikutinya pertimbangkan dulu dengan matang. Jika sudah mantap maka Anda bisa menggunakan jasa kami untuk bimbingan les mahasiswa, Mata Kuliah Statistik Dasar, Silabus Statistik Dasar. Kami memiliki guru-guru les kompeten yang siap mengajari sampai bisa. Silahkan hubungi kami jika ingin bertanya untuk informasi lebih lanjut. Nusagama.

Definisi Statistika
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif.

Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki “quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.

Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang terbatas merupakan tujuan dari suatu proses pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.
Perubahan di sini merupakan suatu refleksi variasi pada sampel dan proses pengambilan sampel.

1. Asal Kata Statistik

Statistik

Bahasa Latin = Status
Statistik berasal dari kata state/status yang berarti Negara, karena beberapa keterangan-keterangan yang dibutuhkan dan berguna bagi Negara.

2. Bentuk Kata Statistik
a. Plural
Statistik diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta yang berupa angka-angka (data kuantitatif) yang menunjukkan serangkaian kejadian baik yang belum tersusun dalam bentuk table maupun yang sudah berbentuk table.
Contoh : Data hasil penjualan Toko “A” dari tahun ke tahun.
Data jumlah penduduk suatu daerah “X”.

b. Singular
Statistik diartikan sebagai teknik atau metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis data kuantitatif sehingga data tersebut bisa berbicara
3. Teknik/metode Statistik
a. Statistik Deskriptif (arti sempit)
Statistik diartikan sebagai susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk table, diagram, histogram, polygon frekuensi, ogive, ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi.
b. Statistik Inferensi/induktif/probabilitas (arti luas)
Statistik diartikan sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data.
Statistik inferensi berdasarkan syarat data, terbagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Statistik Parametrik
Statistik yang datanya memenuhi sifat interval, normal, homogen, random dan linier.
Contoh : – pengujian hipotesis, regresi untuk menyimpulkan,

2. Statistik Nonparametrik
Statistik yang datanya kurang dari 30, tidak normal, tidak linier.
Contoh : – uji binomial, uji Chi-kuadrat, uji Kruskal-Walhi, uji
Fredman dll.
4. Keilmuan Statistik
a. Statistik Matematik
Ilmu yang mempelajari asal-usul atau menurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus, serta dapat diwujudkan kedalam model-model lain yang bersifat teoritis.
b. Statistik Praktis
Penerapan statistik matematik kedalam berbagai bidang ilmu lainnya.

KARAKTERISTIK STATISTIK

Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistic meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistic sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistic adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistic dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
MANFAAT DAN KEGUNAAN STATISTIK

Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007) :

1. Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan seterusnya
3. Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang
4. Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
STATISTIKA DASAR (Bagian 1)
A. PENGUKURAN KECENDERUNGAN PEMUSATAN DATA (CENTRAL TENDENCY MEASUREMENT)

Jenis

a. Rata-rata (Mean/Average)
1) Rata-rata Ukur/Geometrik (Geometric Mean)
Untuk bilangan yang besar lebih baik digunakan:
1. Data Dikelompokkan
2. Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk fenomena yang bersifat tumbuh sering digunakan ukuran yang mirip dengan rata-rata ukur, yaitu;
2) Rata-rata Harmonik (Harmonic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
3) Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk populasi digunakan notasi μ sebagai pengganti dan N sebagai pengganti n, sehingga rumus untuk Rata-rata Hitung bagi data yang tidak dikelompokkan menjadi,
Untuk rumus-rumus yang lain juga dapat menggunakan penggantian notasi sebagaimana di atas bila data yang dianalisis adalah hasil sensus.
4) Rata-rata Terbobot (Weighted Mean)
Waverage
Haverage
5) Rata-rata Terpotong 5% (5% Trimmed Mean)
6) Rata-rata Tengah (Interquartile Mean)
7) Rata-rata Wilayah (Area Mean)
8) Tri Rata-rata (Mean of Triple Central Measures)
b. Median
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Median adalah nilai yang berada di tengah jika data diurutkan.
a) Banyaknya data merupakan bilangan genap
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
b) Banyaknya data merupakan bilangan ganjil
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
3) Median sebagai Estimator (M-Estimator)
c. Modus
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Prosedur Pemilihan
a. Rata-rata Hitung
Rata-rata hitung digunakan apabila:
1) Jenis datanya adalah numerik interval/rasio.
Jika datanya numerik ordinal, gunakan median.
Jika datanya kategorik, gunakan modus.
2) Sebaran datanya simetrik
Jika sebaran datanya tidak simetrik, gunakan Tri Rata-rata (tidak terdapat di SPSS), Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS) atau Median/Modus.
3) Tidak ada data pencilan (outlier) maupun pencilan jauh (outliest)
Jika ada pencilan, periksa terlebih dahulu apakah pengukuran sudah dilakukan dengan benar atau tidak.
Jika terjadi kekeliruan pengukuran, maka data dapat dibuang/diganti dengan data baru.
Jika pengukuran sudah dilakukan dengan benar, maka data tidak boleh dihilangkan dan untuk menghilangkan pencilan, dapat ditambah jumlah sampel.
Jika pencilan atas tak lebih dari 5% dan pencilan bawah juga tak lebih dari 5%, gunakan Rata-rata Terpotong 5%.
Jika pencilan atas/bawah lebih dari 5% namun tak lebih dari 25%, gunakan Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS).
Jika pencilan atas/bawah ada yang melebih 25%, gunakan Median Estimator.
4) Untuk inferensi, sebaran data harus berdistribusi normal.
Untuk kepentingan ini dibuat selang kepercayaan (Interval Confidence) dengan menggunakan ± Kesalahan Baku dari Rata-rata Hitung (Standard Error of Arithmatic Mean) dengan rumus:
atau menggunakan
Untuk rata-rata terbobot selang kepercayaannya:
Jika sebaran tidak berdistribusi normal, lakukan transformasi.
Jika transformasi dilakukan berulang dan sebaran tetap tidak normal, maka gunakan Median/Modus untuk kepentingan inferensi.
Catatan: Jika Arithmatic Mean memenuhi syarat untuk digunakan, maka keseluruhan ukuran pemusatan data, ukuran posisi, dan ukuran dispersi juga dapat digunakan.
b. Median
Median digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal dengan selang kepercayaan:
2) Digunakan pada data numerik ordinal.
Catatan: Jika Arithmatic Mean tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Median, maka Variansi dan Simpangan Baku juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Interquartile Range dan Semi Interquartile Range(tidak terdapat di SPSS) untuk ukuran variasinya.
c. Modus
Modus digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal
begitu pula Median.
2) Digunakan pada data kategorik.
Catatan: Jika Arithmatic Mean dan Median tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Modus, maka Variansi, Simpangan Baku dan Interquartile Range serta Semi Interquartile Range juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Relative Frequency of Modal Value or Class (tidak terdapat di SPSS) dan yang lainnya.
STATISTIKA DASAR (Bagian 2)
A. PENGUKURAN POSISI / LOKASI DATA (POSITION / LOCATION MEASUREMENT)
1. Median
Catatan: Sudah dipaparkan pada poin A.1.b.
2. Kuartil (Quartile)
1. Menentukan posisi kuartil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
a. Menentukan nilai kuartil ke-i
Desil (Decile)
1. Menentukan posisi desil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai desil ke-i
Persentil (Percentile)
a. Menentukan posisi persentil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai persentil ke-i
Titik Potong (Cut Point)
a. Menentukan posisi Titik Potong ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai titik potong ke-i
Catatan: Cut Point digunakan dalam rangka fleksibilitas pengelompokan data. Jadi jika tidak data tidak ingin dibagi dua, empat, sepuluh, atau seratus, maka Cut Point digunakan. Misalkan data ingin dibagi dalam tiga kelompok, lima kelompok, enam kelompok, lima belas kelompok, tiga puluh kelompok maupun yang lainnya maka digunakanlah Cut Point ini.
STATISTIKA DASAR (Bagian 3)
A. PENGUKURAN PENYIMPANGAN DATA (DISPERSION / DEVIATION / VARIATION MEASUREMENT)
Nilai maksimum (Xmax), nilai minimum (Xmin), dan rentang (Xmax – Xmin).
1. Untuk Arithmatic Mean
1. Simpangan Rata-rata / Simpangan Mutlak Rata-rata Hitung (Absolute Average Deviation)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
2. Koefisien Sebaran (Coefficient Deviation)
3. Variansi (Variance)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk data yang berasal dari sensus, maka penggunaan notasinya menjadi sebagai berikut,
4. Simpangan Baku (Standard Deviation)
5. Dispersi Relatif (Relative Dispersion)
6. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)
7. Angka Z
8. Angka Baku
Untuk distribusi normal baku dengan rata-rata hitung = 0 dan simpangan baku = 1, maka angka baku = Z.
2. Untuk Median
1. Rentang Antar Kuartil (Interquartile Range)
2. Rentang Semi Antar Kuartil (Semi Interquartile Range)
3. Untuk Modus
Frekuensi relatif dari nilai modus atau frekuensi relatif dari kelas modus.

STATISTIKA DASAR (Bagian 4)

A. PENGUKURAN DISTRIBUSI
1. Kemiringan (Skewness)
Kemiringan (Dihitung Jika W >= 3 Dan S2 > 0)
Dimana:
W = Sum of weight of the cases
S = Simpangan Baku
Jika n > 150 gunakan kurva normal sebagai pembanding.
2. Keruncingan (Kurtosis)
Keruncingan (Dihitung Jika W >= 4 Dan S2 > 0)
Jika n > 1000, gunakan kurva normal sebagai pembanding
Jika n
3. Normalitas (Normality)
a. Statistik Shapiro-Wilks
b. Statistik Kolmogorov-Smirnov dengan Signifikansi Lilliefors
c. Plot Probabilitas Normal
d. Plot Normal yang di-Detrend
Sumber Data dari hhttps://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-ii/statistik-dasar/pengertian-statistik-dasar/

Senin, 17 September 2018

Tarif Les Privat Jogja, Privat Baca Tulis Belajar Melukis Anak Privat Jogja







Menurut Mr.Smith dalam buku Mr.Ginting terbitan tahun 2005, membaca
yaitu suatu proses yang membangun pemahaman sari bacaan (teks) yang tertulis..
Les Privat Jenius Nusagama Tarif Tentor Privat
Calistung PAUD-TK dan TK SD kelas 1-2 bebas memilih Materi pengajaran les
privat nya sebab pada jenjang PAUD-TK-SD Kelas 1-2 belum banyak materi yang
harus disampaikan. Hanya kemampuan dasar saja yang diberikan sebagai bekal dan
awal kemampuan untuk belajar yang lebih tinggi. Pengajaran ditekankan pada
aspek psikologi anak untuk semangat belajar sambil bermain. Kontak person Tarif
Tentor Privat Calistung, saudara Ari di 0818 0429 4457 atau WA 0812 1566 3955.




Kelebihan Mengikuti Les Privat untuk Mahasiswa
Belajar Lebih Cepat
Dengan mengikuti pelajaran privat umumnya seseorang akan belajar dengan lebih cepat. Selain itu les privat juga membantu dalam menurunkan biaya proses pembelajaran secara keseluruhan.
Pelajaran Terasa Lebih Mudah
Karena les mengajarkan materi penyesuaian dengan murid maka terasa lebih mudah mempelajarinya. Jika di kelas kadang lebih banyak mengandalkan buku sehingga berdasarkan pada teori. Namun guru les mahasiswa, Mata Kuliah Statistik Dasar, Silabus Statistik Dasar privat bisa dengan fleksibel menyesuaikan cara pengajarannya dengan murid.
Lebih Konsentrasi Saat Belajar
Tidak seperti di kelas yang ramai dipenuhi murid. Ada lebih banyak distraksi juga. Les privat membuat lebih mudah konsentrasi karena ada satu orang murid saja. Baik guru dan murid pun bisa lebih berkonsentrasi kepada tujuan belajar murid.
 

Jumat, 05 Mei 2017

Silabus Mata Kuliah Fisika Dasar 1

Matakuliah Fisika Dasar 1
KODE/SKS : FI1114 /4
STANDAR KOMPETENSI : Agar mahasiswa memahami konsep dasar besaran, satuan dan pengukuran, mekanika klasik dan termodinamika


Pert. ke
Pokok Bahasan dan Kompetensi Dasar
Sub Pokok Bahasan
Indikator Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Media
Tugas
Sumber Acuan
1
1. Pendahuluan Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami peran fisika sebagai ilmu dasar yang dapat diaplikasikan dalambeberapa bidang ilmu teknik
1.1 Pengukuran dalam Fisika1.2 Operator Vektor
· Mahasiswa dapat menetukan besaran besaran dalam fisika, baik besaran dasar dan besaran turunan.· Mahasiswa dapat menuliskan dimensi dari besaran dasar dan besaran turunan.· Mahasiswa dapat menentukan satuan dari setiap besaran fisika, baik besaran dasar maupun besaran turunan.· Mahasiswa dapat menentukan besaran fisika yang termasuk besaran vektor dan skalar· Mahasiswa dapat menggambarkan vektor dalam 2 dan 3 dimensi.· Mahasiswa dapat menggambarkan dan menentukan penjumlahan dan pengurangan dari beberapa komponen vektor· Mahasiswa dapat menghitung dan menerapkan pemakaian dari perkalian dua buah vektor
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
2,3
2. Kinematika Partikel Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis gerak dalam satu dimensi dan dua dimensi
2.1 Pendahuluan2.2 Kinematika dalam satu dimensi2.3 Kinematika dalam dua dan tiga dimensi2.4 Gerak Peluru2.5 Gerak Melingkar Beraturan2.6 Gerak Relatif
· Mahasiswa dapat menentukan kecepatan dan percepatan partikel dalam satu dimensi· Mahasiswa dapat menentukan persamaan gerak dalam satu dimensi· Mahasiswa dapat memahami gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus dengan percepatan tetap· Mahasiswa dapat menentukan syarat dari benda yang bergerak lurus beraturan, dan dapat menentukan hubungan antara jarak, kecepatan dan percepatan·
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3



· Mahasiswa dapat menentukan syarat dari benda yang bergerak lurus berubah beraturan, dan dapat menentukan hubungan antara jarak kecepatan dan percepatan· Mahasiswa dapat menentukan posisi dan kecepatan benda disetiap titik pada gerak peluru· Mahasiswa dapat menentukan posisi, kecepatan, dan percepatan benda yang bergerak melingkar· Mahasiswa dapat menentukan posisi, kecepatan, dan percepatan benda yang bergerak relatif




4, 5
3. Dinamika Partikel Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami konsep Hukum Newton I, II, dan III serta dapat menerapkannya
3.1 Pendahuluan3.2 Hukum Newton Pertama3.3 Hukum Newton Kedua3.4 Hukum Newton Ketiga3.5 Gaya Gravitasi dan Gaya Normal3.6 Hukum Gravitasi Newton3.7 Gaya Gesekan3.8 Dinamika Gerak Melingkar3.9 Hukum Keppler dan Sintesa Newton
· Mahasiswa dapat memahami Hukum Newton pertama· Mahasiswa dapat memahami Hukum Newton kedua dan penerapannya· Mahasiswa dapat memahami Hukum Newton ketiga dan penerapannya· Mahasiswa dapat menggunakan gaya gravitasi dan gaya normal yang dialami oleh benda· Mahasiswa dapat menentukan gaya gravitasi yang dialami sebuah benda di permukaan bumi.· Mahasiswa dapat memahami gaya gesekan dan penerapannya· Mahasiswa dapat memahami dinamika gerak melingkar dan penerapannya· Mahasiswa dapat menerapkan hukum Keppler
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
6
4. Usaha dan Energi Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahamitransformasi energi dan transfer energi serta prosesnya
4.1 Pendahuluan4.2 Usaha dan Energi4.3 Kekekalan Tenaga4.4 Daya
· Mahasiswa dapat menentukan usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan· Mahasiswa dapat usaha yang dilakukan oleh gaya yang berubah· Mahasiswa dapat menentukan energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda· Mahasiswa dapat menentukan energi kinetik dan energi potensial melalui hukum kekekalan energi mekanik· Mahasiswa dapat menentukan daya suatu gaya yang bekerja pada suatu benda
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
7
5. Momentum dan Tumbukan Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami konsep dari momentum dan tumbukan
5.1 Pendahuluan5.2 Momentum dan Hubungannya dengan Gaya5.3 Kekekalan Momentum5.4 Sistem dengan Massa yang berubah5.5 Tumbukan dan Impuls5.6 Tumbukan Elastik dalam Satu Dimensi5.7 Tumbukan Elastika dalam Dua Dimensi
· Mahasiswa dapat memahami defenisi dari momentum linear partikel · Mahasiswa dapat memahami penggunaan dari hukum kekekalan momentum· Mahasiswa dapat memahami definisi dari momentum sistem dengan massa yang berubah· Mahasiswa dapat memahami hubungan antara tumbukan dan impuls· Mahasiswa dapat memahami hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum pada tumbukan dalam satu dimensi· Mahasiswa dapat memahami hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum pada tumbukan dalam dua dimensi
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
8
Ujian Tengah Semester
Bahan ujian dari pokok bahasan I s/d V





9
6. Gerak Rotasi
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami kinematika dan dinamika gerak rotasi
6.1 Pendahuluan6.2 Kinematika Gerak Rotasi6.3 Dinamika Gerak Rotasi
· Mahasiswa dapat memahami gerak rotasi· Mahasiswa dapat memahami kinematika gerak rotasi· Mahasiswa dapat memahami hubungan anguler dan gerak linier· Mahasiswa dapat memahami tenaga kinetik rotasi· Mahasiswa dapat memahami hubungan momentum sudut dan kecepatan sudut· Mahasiswa dapat memahami hukum kekekalan momentum sudut sistem partikel· Mahasiswa dapat menentukan energi kinetik rotasi dan momen inersia dari benda tegar yang menggelinding
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
10
7. Kesetimbangan Benda Tegar
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat memahami konsep kesetimbangan benda tegar
7.1 Pendahuluan7.2 Kesetimbangan Benda Tegar7.3 Pusat Gravitasi7.4 Jenis-jenis Kesetimbangan
· Mahasiswa dapat memahami syarat-syarat yang berlaku pada kesetimbangan translasi· Mahasiswa dapat memahami syarat-syarat yang berlaku pada kesetimbangan benda tegar yang terdapat dalam medan gravitasi· Mahasiswa dapat menentukan gaya resultan yang dialami oleh sistem yang berada dalam kesetimbangan
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
11
8. Statika Fluida
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami mekanika yang terjadi pada fluida statis
8.1 Pendahuluan8.2 Tekanan Fluida8.3 Hukum-hukum Hidrostatika8.4 Tegangan Permukaan
· Mahasiswa dapat menentukan tekanan dan hubungan antara tekanan dengan kedalaman· Mahasiswa dapat memahami hukum Pascal dan hukum Archimedes dan penerapannya· Mahasiswa dapat menentukan tegangan permukaan zat cair dan penerapannya
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
12
9. Dinamika Fluida
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami mekanika yang terjadi pada fluida dinamis
9.1 Aliran Fluida9.2 Persamaan Bernoulli9.3 Persamaan Kontinuitas9.4 Beberapa Pemakaian Persamaan Bernoulli dan Persamaan Kontinuitas9.5 Aliran Kental9.6 Aliran Laminer dan Aliran Turbulen9.7 Bilangan Reynold9.8 Aliran Fluida Kental di dalam Pipa9.9 Hukum Stokes9.10 Hukum Poiseuille
· Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis aliran fluida· Mahasiswa dapat memahami persamaan Bernoulli· Mahasiswa dapat memahami persamaan Kontinuitas· Mahasiswa dapat menggunakan persamaan Kontinuitas dan persamaan Bernouli untuk menganalisa mekanika yang terjadi pada fluida· Mahasiswa dapat menentukan kekentalan atau viskositas dari fluida kental· Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan aliran laminer dengan aliran turbuilen· Mahasiswa dapat menentukan bilangan Reynold dari aliran fluida’· Mahasiswa dapat menerapkan hukum Stokes dan Poiseuille pada aliran fluida.
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
13
10. Temperatur dan Kalor
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami skala temperatur dan proses pemindahan kalor
10.1 Pendahuluan10.2 Skala Temperatur10.3 Alat untuk Mengukur Temperatur10.4 Pemuaian Termal pada Logam10.5 Pemuaian pada Gas Kalor10.6 Kalor
· Mahasiswa dapat menentukan dan membuat skala suhu· Mahasiswa dapat memahami terjadinya penyusutan dan pemuaian benda akibat pengaruh temperatur· Mahasiswa dapat memahami terjadinya pemuaian pada gas akibat pengaruh temperatur·Mahasiswa dapat memahami proses perpindahan kalor pada suatu sistim
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
14
11. Termodinamika
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami hukum-hukum Termodinamika
11.1 Pendahuluan11.2 Proses Kuasistatik11.3 Usaha Kuasistatik11.4 Energi Dalam11.5 Hukum I Termodinamika11.6 Proses Reversibel11.7 Proses Bersiklus11.8 Efisiensi Mesin11.9 Keunggulan Mesin Carnot11.10 Entropi
· Mahasiswa dapat membuat diagram termodinamika suatu sistem dalam kesetimbangan· Mahasiswa dapat menjelaskan proses kuasistatik· Mahasiswa dapat menentukan usaha dan energi dalam sistem· Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan Hukum I Termodinamika· Mahasiswa dapat memahami proses terbalikkan dan tak terbalikkan·Mahasiswa dapat memahami siklus mesin kalor dan mesin pendingin· Mahasiswa menentukan efisiensi mesin kalor dan mesin pendinginMahasiswa dapat menentukan entropi sistem dan entropi semesta
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
15
12. Teori Kinetik Gas
Kompetensi Dasar:Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat partikel gas
13.1 Pendahuluan13.2 Beberapa Anggapan Teori Kinetik Gas13.3 Jabaran Teori Kinetik Gas13.4 Prinsip Ekipartisi Energi13.5 Gas Nyata (Sejati)
· Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat gas ideal· Mahasiswa dapat menjabarkan teori kinetik gas·Mahasiswa dapat memahami prinsip ekipartisi energi dari partikel-partikel gas· Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat gas nyata
Ceramah disertai tanya jawab
LCD dan whiteboard
Latihan soal
1, 2, dan 3
16
Ujian Akhir Semester
Bahan ujian dari pokok bahasan VI s/d XII